Kamis, 19 Februari 2009

Kamis, 12 Februari 2009

Sisi Lain dari Kota Pelajar









Pelacuran adalah penjualan jasa seksual seperti berhubungan seksual atau oral seks dan sebagainya, demi mendapatkan sejumlah uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah Pekerja Seks Komersial (PSK).

Wanita yang bekerja sebagai pelacur seringkali di anggap sebagai wanita nakal, biasanya tidak diterima oleh masyarakat dan cenderung diasingkan karena masyarakat menganggap tindakannya sungguh hina. Apabila mereka tertangkap baik oleh aparatataupun oleh warga sekitar yang sedang beroperasi untuk menertibkan lingkungannya, mereka kerap mendapatkan hukuman. Hukumannya bervariasi, ada yang digiring ke kantor polisi untuk diberi pembinaan atau ada juga yang diberi sangsi hukuman adat antara lain digunduli atau ditelanjangi dan diarak jalan keliling kampung. Mereka juga digusur karena dianggap melecehkan kesucian agama dan mereka juga diseret ke pengadilan karena melanggar hukum. Pekerjaan melacur dikenal di masyarakat sejak lama.

Augustinus dari Hippo (354-430) adalah seorang bapak gereja. Ia mengatakan bahwa pelacuran itu ibarat "selokan yang menyalurkan air yang busuk dari kota demi menjaga kesehatan warga kotanya." Artinya, banyak pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu tang buruk namun di sisi lain tetap ada orang membutuhkan.
Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa menyalurkan nafsu seksual pihak yang membutuhkannya (biasanya kaum laki-laki); tanpa penyaluran itu, dikhawatirkan para pelanggannya justru akan menyerang dan memperkosa kaum perempuan baik-baik. Sungguh dilema.

Jogja sering kita kenal sebagai Kota Pelajar dan kota Gudeg. Di sini ada daerah yang bernama Pasar Kembang. Daerah ini terletak di pusat kota, dekat Malioboro. Setiap orang yang pernah tinggal di Jogja pasti akan mengenal daerah ini, minimal tau, atau paling tidak pernah mendengar orang menyebut daerah ini. Dan saat nama Pasar Kembang disebut, pasti satu hal yang terlintas di benak kita yaitu tempat prostitusi. Karena Sudah sejak dulu memang Pasar Kembang identik dengan sebutan "komplek Wisata Lendir"

Penyair W.S. Rendra pernah menulis dua buah puisi tentang pelacur yang lebih netral dalam "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta!" Bahkan lebih dari itu, dalam puisinya "Nyanyian Angsa", Rendra melukiskan Maria Zaitun, seorang pelacur, yang justru menjadi kekasih Tuhan, yang dikontraskannya dengan kaum agamawan yang menjauhkan diri daripadanya.

Saya tidak mengatakan pelacuran itu dilegalkan dan tidak salah. Saya yakin dalam agama dan kepercayaan manapun pasti mengajarkan bahwa berhubungan intim dengan orang yang bukan pasangan (suami atau istri) kita itu tidaklah benar. Namun yang akan saya tekankan disini adalah pandangan kita terhdap mereka. Setiap orang berhak untuk memiliki pandangan masing-masing terhadap mereka. Namun seringkali kita hanya terfokus pada pelacurnya, kita anggap mereka kotor, menjijikan, sampah masyarakat sehingga mereka pantas untuk mendapatkan pembinaan dan hukuman. Lalu bagaimana dengan yang melacur? Apakah mereka tidak salah? Apakah karena mereka membeli dan bukan menjual, mereka dianggap lebih benar dibanding si penjual? Sekali-kali tidak.
Jadi kalau ada yang berfikir, yang harus mendapatkan hukuman atau binaan adalah si pelacur, saya rasa kurang tepat. Karena yang melacur pun perlu juga untuk mendapatkan binaan.

Rabu, 04 Februari 2009

Warga Muara Angke Yang Makan Ikan Sampah


Sejumlah warga mencari ikan di tengah tumpukan sampah di Blok Empang, Perkampungan Nelayan Muara Angke, Jakut, Rabu (4/2/2009). Tingginya harga lauk pauk mendorong warga melakukan tindakan ini.

Mengerikan sekali!!!
Apakah sudah sedemikian miskinnya negeri ini?

Atau kah, sudah habis rasa peduli antara manusia yang satu dengan yang lain?

Lihat saja, betapa mirisnya negeri ini. Yang satu, kalau tidak makan di restoran mewah ... tidak bisa makan, namun yang lain harus menggorek-gorek sampah baru bisa makan.
ow..kesenjangan yang begitu terasa. Tidak ada yang salah dengan makan di restoran mewah, yang salah adalah saat kita menutup mata dengan dunia sekitar dan hanya mempedulikan diri sendiri.

Do something.....

ShoutMix chat widget