Rabu, 03 Desember 2008

Di dekat kost ku ada kucing liar yang baru saja melahirkan anak. Bila kucermati si harusnya dia mempunyai 5 ekor anak, tapi yang kulihat hanya ada 3 ekor. Kuliht induk kucing tersebut sangat menyayangi bayi-bayinya,sering kulihat dia menjilati bayi-bayinya dan itu dipercaya sebagai lambang kasih sayang antara induk kucing dengan anaknya, anak-anaknya pun membalasnya dengan bermanja-manja pada induknya, ugh... sungguh pemandangan yang sangat indah.

Namun beberapa hari yang lalu terjadi tragedi di keluarga kucing tersebut, Rabu malam tanggal 26 Nov 08 lalu kudengar ada suara kucing yang mengeong, tapi suaranya itu sungguh miris kedengarannya, dia seperti berteriak minta tolong. Aku mendengarnya, sebenarnya aku merasa tidak tega namun sungguh berat untuku menghempaskan selimut dan melangkahkan kaki turun ke lantai yang kurasa saat itu sungguh dingin. Akhirnya ku putuskan untuk tidak keluar dan bernjak tidur.

Pagi harinya saat aku hendak berangkat ke kantor kudengar ada sedikit keributan di luar setelah sejenak ku tengok ke luar, ternyata ada anak kucing yang masuk ke sumur dan dia terjebak di peralon sehingga dia tidak dapat keluar. Kebetulan tetangga depan kost ku sedang berusaha untuk memberikan pertolongan dengan cara membongkar trotoar depan rumahnya.
Aku cukup terharu juga melihat hal tersebut. Bayangkan saja... seorang kaya , tapi dia masih peduli kepada seekor kucing liar yang terjebak di sumur depan rumahnya. Namun karena posisi anak kucing yang cukup susah untuk dijangkau membuat mereka berhenti untuk mengeluarkannya. Kemudian aku berangkat ke kantor. Setelah aku pulang dari kantor masih kudengar sangat jelas eongan anak kucing tersebut. Ugh... hatiku miris sekali, apalagi kulihat induk dan kedua saudaranya menungguinya di atas sumur tersebut, mungkin kalau mereka bisa berbicara mereka akan mengatakan kepadaku... Tolong anaku...anaku sangat membutuhkan pertolonganmu. Aku mencoba menengoknya, namun apa yang bisa kulakukan, aku hanya bisa berdoa supaya ada yang menolongnya dan bila memang sudah tidak ada aku berharap Tuhan mencabut nyawanya. Malam harinya masih kudengar sangat jelas eongan anak kucing tersebut, Rasanya hatiku seperti teriris, karena aku yakin pasti dia sangat tersiksa selain karena dia seharian belum makan, suasana di sana pasti sangat lembab. karena saking ngerinya akhirnya aku memutuskan untuk tidak keluar kos, aku takut untuk mendengar teriakannya.
Tiba esok harinya. Aku masih memanjatkan doa yang sama, dan ternyata tetangga yang tadinya membatalkan untuk menolong kuing tersebut akhirnya kembali untuk mencoba menolongnya dan kali ini berhasil. Saat itu aku merasa sungguh bahagia, sebenarnya kalau di pikir sungguh lucu untuk binatang yang tidak kukenal aku bisa sebahagia itu, namun benar apa yang kurasakan saat itu, ungguh bahagianya aku saat ada 1 nyawa yang terselamatkan meski itu hanya seekor kucing.

Dan dari situ aku mengambil kesimpulan, betapa berharhanya 1 nyawa itu, seharusnya kukatakan ini kepada para teroris yang menganggap nyawa manusia sangat tidak berharga. Dari sana pula aku bisa melihat kebesaran-NYA, bahwa pertolongan-NYA bisa lambat tapi tidak pernah terlambat, dan saat DIA sudah memiliki rencana untuk 1 nyawa DIA akan pastikan rencana-NYA tersebut akan tergenapi.

Aku lahir karena rencana NYA, aku hidup pun karena rencana NYA, esok jika aku menikah dan memiliki keturunan itu juga rencana NYA, dan bila suatu hari aku harus menutup usia pun itu adalah bagian rencana NYA. Kita tidak pernah tau apa rencana NYA dalam hidup kita, berapa usia kita, siapa jodoh kita, berapa anak kita, berapa uang kita,dll. Namun 1 hal yang selalu kupegang yaitu bahwa rencananya bukan rencana kecelakan tapi damai sejahtera. So lakukan bagian kita dan DIA akan melakukan bagian NYA dan Lakukan segala sesuatu dengan ikhlas karena itu akan mendatangkan damai sejahtera.

Tidak ada komentar:


ShoutMix chat widget